3 jenis klasifikasi hacker yang perlu dipahami
Kegiatan hacking atau peretasan sudah dimulai sejak tahun 1960-an. Penggunaan switch telepon pada masa itu menggunakan berbagai macam nada untuk menunjukkan aktivitas apa yang sedang dikerjakan. Seorang hacker menyadari bahwa dengan meniru nada menggunakan peluit memungkinkan dia dapat melakukan eksploitasi terhadap switch telepon sehingga dapat menggunakan telepon secara gratis. Hacker diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu black hat, white hat, dan gray hat.
Black hat hacker atau hacker topi hitam merupakan sosok hacker yang melakukan kegiatan hacking untuk alasan yang jahat, ilegal dan untuk keuntungan pribadi. Contoh black hat yaitu menembus keamanan komputer atau server dan mengubah isi file di dalamnya, mencuri data sensitif seperti username dan password berbagai macam akun rekening kartu kredit, melumpuhkan komputer atau jaringan korban, dan lain sebagainya.
White hat hacker atau hacker topi putih merupakan sosok hacker yang melakukan kegiatan hacking untuk alasan yang baik, beretika, dan legal. Contoh white hat yaitu seseorang yang berprofesi sebagai bug hunter, seorang ahli keamanan yang dipekerjakan di sebuah perusahaan, dan lain sebagainya. Bug hunter adalah orang yang melakukan penetrasi testing dan ketika menemukan celah keamanan atau bug maka akan melaporkan hasil temuannya atau membuat laporan yang ditujukan kepada pemilik sistem tersebut. Sehingga kerentanan dapat segera diperbaiki sebelum terjadi proses eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa organisasi akan memberikan imbalan kepada para bug hunter ketika mereka memberi tahu adanya celah keamanan atau bug.
Gray hat hacker atau hacker topi abu-abu merupakan sosok hacker yang melakukan kegiatan hacking secara tidak etis, tidak untuk keuntungan pribadi dan tidak menimbulkan kerusakan. Contoh gray hat yaitu menyusup dan menjelajah ke dalam komputer, server atau jaringan korban tanpa izin dan tidak membahayakan sistem. Setelah puas menjelajah sistem lalu pergi begitu saja dan biasanya tanpa meninggalkan jejak.
Hacktivist merupakan istilah untuk hacker yang fokus melakukan protes terutama terhadap perubahan politik dan sosial. Hacker tersebut secara terang-terangan memprotes pemerintah atau sebuah organisasi dengan mempublikasikan informasi sensitif, dan ikut serta melakukan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) untuk melumpuhkan layanan web atau jaringan yang sedang diprotes. DDoS termasuk tindakan berbahaya yang dapat melumpuhkan sebuah sistem sehingga pelaku kegiatan tersebut lebih tepat diklasifikasikan sebagai black hat hacker.
Dengan lumpuhnya sebuah sistem atau jaringan secara tidak langsung dapat sangat merugikan pemilik sistem, karena mengganggu pekerjaan sehingga tidak ada transaksi yang dapat dilakukan. Script kiddies merupakan istilah yang muncul pada tahun 1990-an yang ditujukan kepada para remaja atau hacker yang tidak mempunyai skill programming dan pengalaman menjalankan tool sehingga dapat menyebabkan kerusakan sistem. Tetapi mereka biasanya tidak melakukan kegiatan hacking untuk memperoleh keuntungan. Dan masih banyak lagi istilah lainnya.